Kenali-lah Dyahpitaloka

Aku...Dyahpitaloka, suka banget nulis hal-hal gak penting yang mungkin susah dicerna orang lain. Tapi melalui tulisan-tulisan yang mungkin membingungkan buat ditangkap maksudnya ini, Dyahpitaloka sebenarnya hanya ingin membagi apa yang sedang dalam pikirannya, curhatlah intinya...atau kadang juga ngomongin hal yang menurutnya menarik..
Jadi, kalo berkenan, silakan mampir dan kenalilah Dyahpitaloka melalui coretan-coretannya ini...

Pages

Kamis, 14 Oktober 2010

Yang Ku Lakukan Benar??

Akhirnya... setelah sekian lama absen membuka KOTAK HATI~ku, hari ini kembali membukanya untuk mengeluarkan beban pikiran yang nggak sanggup disimpan rapi dalam hati. Sudah saatnya KOTAK HATI ambil alih tugas hatiku buat menampung apa yang gak bisa di handle oleh hati. Jiaaaahh... lagak gue, sok lebay hahaha...

Hmm.. waktunya serius minus lebay sekarang..
Selama beberapa bulan absen melongok Kotak kesayanganku ini memang udah banyak hal yang terjadi. Ada yang menggembirakan, ada yang ribut, ada yang bete, ada yang nangis, ada yang marah, ada yang ketawa, ada yang menghindar, dan ada yang berubah. Up and down lah... Semula ada kabar gembira pasca lebaran kemaren yang terlewat buat di share di Kotak~ku ini. Orang yang punya arti penting selama ini buatku mengambil satu langkah positif untuk memperjelas arah hubungan kami. Alhamdulillah, kata pujian yang terluncur gak cuma dari aku aja, tapi dari BoNyok juga. Kerabat dekat dan sahabat urun kasih ucapan selamat juga... Tapi... ini nih, kalau dah mulai pake kata 'tapi' pasti arahnya kurang nyenengin nih hiks hiks... belum juga sebulan rasanya ada yang beda ama sikapnya, gesturenya, ucapannya. Yang pasti dia berubah. Semakin ke arah serius justru pembicaraan ke arah itu kesannya dihindari.Kenapa? Ada apa ini? itu yang aku tanyakan. Tapi setiap kali ditanyakan selalu mendapat jawaban yang absurd. Belum terjawab dengan jelas alasan segala perubahan dan kesan menghindar itu, aku justru harus menerima pertanyaan dari sahabat dan sepupu, 'lalu kapan?'... aku jawab tahun depan! dan aku cuma menggeleng nyengir ketika ditanya detilnya.
OMG, sebetulnya mereka bertanya karena mereka sayang dan perhatian padaku, tapi pada kenyataannya rangkaian pertanyaan itu justru bikin beban tersendiri buatku. Pertanyaan mereka justru menggiringku untuk mengingat setiap responnya ketika pembicaraan mulai mengarah ke arah itu. Masih ingat respon kemaren ketika bokap bilang menyerahkan segala keputusan pada kami... yaaah, begitulah responnya... kayak mendadak muncul tulisan 'no signal'. Nyokap antusias mulai memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan moment sekali seumur hidup. Bokap mengkonfirmasikan responnya setelah pertemuan keluarga kemaren. Aku terpaksa bohong... aku melakukannya juga karena posisiku terjepit. Aku gak mau memberi jawaban mengecewakan buat BoNyok, tapi juga gak mau menanyakan padanya karena sudah terlalu kenyang respon 'no signal'.
Apa yang kulakukan benar? berbohong pada orang tua padahal aku sendiri juga sedang mencari tahu jawaban di balik mekanisme menghindar~nya
Entahlah...

Aku hanya berdoa semoga suatu hari hatinya akan terbuka, sadar dan mengakui tanpa harus marah kalau dia memang sedang menghindari topik serius itu.
Aku sedang mempertaruhkan kepercayaan orang tua pada kami untuk sebuah kebohongan...
Aku sedang mempertaruhkan keseriusan orang tua memikirkan rencana besar kami
Semoga saja hasil yang baik yang aku terima nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar