tag:blogger.com,1999:blog-39749170629245974402024-03-20T17:03:01.650+07:00Kotak HatiKotak Favorit Dee...Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.comBlogger66125tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-26636494694718534072012-04-12T10:31:00.000+07:002012-04-12T10:31:03.151+07:00Pelajaran Hari Ini..Seorang wanita mengeluh :<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-YVwsubWpaqI/T4ZMQacpgII/AAAAAAAAAPA/fW5dtGrg0LY/s1600/Tanya+Aku.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-YVwsubWpaqI/T4ZMQacpgII/AAAAAAAAAPA/fW5dtGrg0LY/s1600/Tanya+Aku.jpg" /></a><i>Hari ini aku sedih, sangat marah dan terpukul karena sikap tidak bijakmu, arogan dan egoismu. Sia-siakan saja yang sedang kau genggam ini selama kau merasa itu menyenangkan. Karena kesenanganmu tak akan berlangsung selamanya. Karang pun akan hancur di terjang arogannya ombak. Begitu juga aku. </i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Yang kita miliki mungkin bukan yang terbaik, mungkin hanya biasa. Kita sering kali tidak tahu maknanya sesuatu yang tampak biasa itu, sampai akhirnya kita kehilangan</i>.</blockquote>
<br />
Ya, manusia kadang lalai. Melihat rumput tetangga lebih hijau, lebih bagus sampai lupa akan tanggung jawab atas rumputnya sendiri. Kejadian yang membuat kita mengelus dada tapi itulah faktanya.<br />
<br />
Pelajaran hari ini yang perlu diresapi bener makananya...<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>Yang kita miliki mungkin bukan yang terbaik, mungkin hanya biasa.
Kita sering kali tidak tahu maknanya sesuatu yang tampak biasa itu,
sampai akhirnya kita kehilangan</i>.</blockquote>Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-38694534764044268632012-04-11T16:02:00.000+07:002012-04-11T16:02:49.677+07:00Pernah, Waktu ItuYang pernah kau puja dalam tiap untaian kata...<br />
Yang pernah kau pandangi tanpa jemu tiap hari...<br />
Yang pernah kau akui sebagai orang yang enak untuk diajak ngobrol...<br />
<br />
Ya, pernah, waktu itu...<br />
<br />
Tapi sesungguhnya <br />
<br />
Satu-satunya yang tak pernah kau kenal dengan baik... AKU !<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1GpCq2fDrSk/T4VHIwGBAvI/AAAAAAAAAO0/_edMuKPZhE8/s1600/piti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-40947134507765370082012-04-11T14:05:00.001+07:002012-04-11T14:05:34.715+07:00For You...<blockquote class="tr_bq">
<i>"Aku mencintaimu dengan SADAR dan akan terus mencintaimu dengan SABAR."</i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-I-9ZtJork4o/T4Ussid2uvI/AAAAAAAAAOo/8Lz46p48BWk/s1600/NUG2PITI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-I-9ZtJork4o/T4Ussid2uvI/AAAAAAAAAOo/8Lz46p48BWk/s320/NUG2PITI.jpg" width="212" /></a></div>
Rangkaian kata yang manis karya Moammar Emka yang sarat akan ketulusan. Kutujukan kalimat ini tulus untukmu...<br />
<br />
Remember, I Love You... <br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-42868583180463488972012-03-26T08:58:00.000+07:002012-03-26T08:58:23.773+07:00Aku Kehilanganmu...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-DzvZsuEtip0/T2_HNRNO0-I/AAAAAAAAANs/yIltvAgOBgk/s1600/janin_1_bulan.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-DzvZsuEtip0/T2_HNRNO0-I/AAAAAAAAANs/yIltvAgOBgk/s1600/janin_1_bulan.png" /></a></div>
Sedih sekali rasanya... Aku kehilanganmu, janinku.<br />
<br />
Si mungil yang aku nantikan sejak awal pernikahan kemaren, sempat aku rasakan hadir dalam rahimku. Tapi Allah berkehendak lain... Aku mengalami <i>miscarriage</i>. Janinku gugur di usia kurang lebih 4 minggu. Ya Allah, berat rasanya menerima kenyataan aku harus kehilangan janinku yang sudah lama aku nantikan. <br />
<br />
Menangis selama beberapa hari sudah pasti. Harap maklum, aku sudah menunggu kehadiran tangis bayi sejak 6 bulan lalu. Tapi ketika dia hadir dan baru berusia 4 minggu, dia harus gugur. Aku sempat menyalahkan diriku sendiri karena tidak menjaga kehamilanku dengan baik sampe akhirnya membuat aku kehilangan apa yang aku nantikan sejak lama. Tapi <i>sharing </i>cerita dari bunda dan kakak ipar yang pernah mengalami hal serupa membuatku sadar, yang penting sekarang adalah bankit dan kembali mempersiapkan diri, merencanakan untuk mendapat momongan lagi. Dan dari moment <i>miscarriage </i>kemaren setidaknya aku sedikit belajar. Faktor kelelahan dan belum sepenuhnya mengkondisikan fisik untuk lebih <i>slow motion</i> dalam beraktivitas jadi penyebab <i>miscarriage </i>kemaren.<br />
<br />
Yah, mungkin memang belum sekarang. Semoga Allah berkenan segera memberikan momongan lagi pada aku dan suamiku. Hal yang baik akan datang pada saat yang baik, saat yang tepat. Begitu kata orang tua. Semoga si kecil akan segera hadir diantara kami berdua, memberi suasana baru, kisah baru dan yang jelas membawa kebahagiaan untuk pernikahan kami.<br />
<br />
Amien...Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-11745763320020964872012-03-22T15:17:00.000+07:002012-03-22T15:17:48.103+07:00Say I'm Sorry, Please...<br />
<blockquote class="tr_bq">
<h3>
<i>Biasakanlah bagi diri kita untuk bisa mengakui kesalahan dan mengatakan maaf dengan tulus. Meminta maaf sesungguhnya adalah hal yang mulia</i></h3>
</blockquote>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-iHc4t3qhd70/T2rcMNwLAkI/AAAAAAAAANY/XhFTiqnCRAk/s1600/i-am-sorry.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="227" src="http://4.bp.blogspot.com/-iHc4t3qhd70/T2rcMNwLAkI/AAAAAAAAANY/XhFTiqnCRAk/s320/i-am-sorry.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Let me hear you say this, i'm sorry...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Berdasarkan testimoni beberapa rekan wanita dan pengalaman bunda, beberapa lelaki, 6 dari 10 lelaki, ternyata sulit mengatakan kata maaf atas kesalahannya pada pasangannya. Boro-boro minta maaf, biasanya mereka justru akan membentak kalo sudah kepepet. Ckckck... Hebat ya ?<br />
<br />
Nggak habis pikir, kenapa seorang laki-laki yang sudah membuat seorang perempuan menangis sedih masih juga berpegang teguh pada prinsip bahwa dirinya tidak bersalah ? laki-laki yang lebih dominan dengan logikanya juga tetap manusia yang bisa melakukan kesalahan, bukan melulu wanita yang lebih mengutamakan perasaan yang bisa melakukan kesalahan. Minta maaf juga bukan melulu kewajiban perempuan, teorinya nih, siapa yang salah, dia-lah yang seharusnya meminta maaf (anak TK pun sudah diajari hal seperti ini kok).<br />
<br />
Aku sendiri masih celingak-celinguk mencari tahu kenapa seorang laki-laki bisa begitu egois ? laki-laki lahir dari rahim seorang ibu, seorang wanita yang melindunginya selama 9 bulan 10 hari. Selayaknya jika dia menyakiti hati wanita yang dia sayangi, dia meminta maaf. Bunda pasti mengajarinya untuk bersikap baik pada wanita pendamping hidupnya. <br />
<br />
Bukan bermaksud untuk mendiskredit kaum lelaki lho, mohon maaf kalo topik ini jadi menyinggung kaum lelaki, tapi fakta berkata demikian. Dalam hubungan komitmen antara pria dan wanita, kasus seperti ini acap kali terjadi. Entah karena faktor X apa sehingga pada akhirnya si perempuanlah yang harus meminta maaf atas kemarahan si lelaki (si empunya kesalahan yang sebenarnya).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_BwGW9HNIhs/T2rcesqdiXI/AAAAAAAAANg/I-wtFbVB8Jw/s1600/cry.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-_BwGW9HNIhs/T2rcesqdiXI/AAAAAAAAANg/I-wtFbVB8Jw/s1600/cry.jpg" /></a></div>
Bunda berkata<i> " Bersabarlah... meskipun kau tahu dia bersalah, jangan terpancing dengan hardikannya. Maafkan dia jika kesalahannya masih bisa di tolerir"</i>, rekan wanita berbagi tips <i>" Diem aja, kalo dijawab ntar tambah teriak dia".</i><br />
<br />
Berharap semoga Allah berkenan membukakan pintu hati kaum lelaki yang telah membuat pasangannya menangis. Wanita dijadikan belahan jiwa untuk dilindungi, dicintai, bukan untuk dibuat menangis. Semoga Allah melemahkan ego kaum lelaki yang anti meminta maaf pada wanita karena sesungguhnya meminta maaf pada wanita bukan hal yang membuat seorang lelaki jatuh harga dirinya. <br />
<br />
Amien... (Semoga di-amini oleh rekan wanita sedunia... :-) lebay...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-14120883475912989582012-03-15T08:29:00.000+07:002012-03-15T08:29:18.585+07:00Aku Berusaha Ikhlas...Pagi ini abis baca tulisan Mas <a href="http://dw-arif-n.blogspot.com/" target="_blank">Dwi Wahyu Arif Nugroho</a> tentang <a href="http://dw-arif-n.blogspot.com/2012/03/ikhlaskan.html" target="_blank">IKHLAS</a>. Bagus banget... Pas banget dengan moment saat ini yang memang membutuhkan keikhlasan yang super extra. Aku mencoba memahami betul makna kata IKHLAS dengan hati. Aku mencoba menyisipkan keikhlasanku di setiap bagian hatiku yang berteriak ato mengeluh,<i> </i><br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>'seharusnya tidak begini...', 'kenapa jadi begini ?', 'bukan ini yang aku harapkan', 'sesungguhnya aku kecewa dengan...'.</i></blockquote>
<br />
Ikhlas bukan berarti kalah, menerima apa yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita, tapi berusaha <i>legowo</i> menerima apa yang diberikan pada kita. Meskipun buruk, pahit sekalipun. <br />
<br />
Ikhlas ketika disakiti dengan kalimat yang jauh dari kepantasan, ikhlas ketika disalahkan atas hal yang sesungguhnya bukan seutuhnya kekeliruan sendiri, ikhlas menerima cercaan, makian dan sakit hati bertubi-tubi. Hanya IKHLAS-lah yang bisa dilakukan sekarang. Aku ikhlas karena aku tidak mau membencinya karena menyakiti hatiku untuk hal yang prinsip sekalipun. Aku ikhlas karena aku tidak mau mendendam padanya. Pintu ini yang aku pilih, sesakit apapun ketika aku masuk ke dalamnya, harus aku terima sebagai bentuk konsekuensi. Insya Allah aku tetap ditahbiskan pada jalur kesetiaan seorang manusia, seorang perempuan, seorang istri. <br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoj9gDvn89RK8pJkPM35SVKnz3zqUJXdPdBITz9V5FDCIynFdQeIVNjLNEWpd85BkdTXv0oTZ9p6EclptOfVNwQ2nPH3O_tfq4Ps1SHKXaBferGqCNDTV0dDOMJTBVe5NCqp_fkZOZW9X1/s1600/IKHLAS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoj9gDvn89RK8pJkPM35SVKnz3zqUJXdPdBITz9V5FDCIynFdQeIVNjLNEWpd85BkdTXv0oTZ9p6EclptOfVNwQ2nPH3O_tfq4Ps1SHKXaBferGqCNDTV0dDOMJTBVe5NCqp_fkZOZW9X1/s320/IKHLAS.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Belajar Ikhlas Menerima Apapun...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
Ikhlas... ikhlas disakiti.<br />
Ikhlas... semoga dengan ikhlas, lebih mudah untuk melepaskan.<br />
Ikhlas... semoga dengan ikhlas, hati lebih kuat menjalani segala sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan ato keinginan.</blockquote>
</blockquote>Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-46065621681659742442012-02-06T12:36:00.000+07:002012-02-06T12:36:35.122+07:00Aku Merindukan kehadiranmu, Baby ( Part III )Gak terasa... udah masuk bulan Februari 2012. Bulan Oktober... November.... Desember 2011... berganti 2012 bulan Januari... dan sekarang Februari. Kabar gembira itu belum juga ada. Sedih... Aku udah pengen banget ngerasain gimana perasaan seorang calon ibu. Hiks hiks... sedih... kenapa kami belum diberi kepercayaan untuk diberi momongan.<br />
<br />
Gimana rasanya hamil di tiga bulan pertama, rasanya ngidam, waaahh... banyak yang pengen aku rasain dari cerita temen2 yang udah jadi ibu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-uuAoUATyuHU/Ty9jRZ-9YMI/AAAAAAAAANA/hX4e3TcYzVA/s1600/baby-gown.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-uuAoUATyuHU/Ty9jRZ-9YMI/AAAAAAAAANA/hX4e3TcYzVA/s320/baby-gown.jpg" width="213" /></a></div>
<br />
Begitu banyak pertanyaan bertubi-tubi tentang <i>'kapan punya momongan ?'</i>,<i> 'kok belum 'isi' juga ?'</i>,<i> 'lho, kok belum hamil nih ?'</i><br />
Huft... mengelus dada. Itu semua juga bukan kemauanku. Aku juga dah pengen banget menimang baby, tapi memang sampai saat ini anugrah itu belum kami dapatkan. Aku cuma berharap, orang2 disekelilingku bisa memahami bahwa pertanyaan mereka menimbulkan tekanan bagiku. Mungkin itu sebagai bentuk kepedulian mereka padaku, tapi terkadang berondongan pertan<br />
<br />
Seandainya mereka memahamiku...<br />
<br />
Baby... aku sudah sangat merindukan kehadiranmu.Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-60191694773097221392011-12-15T08:43:00.001+07:002011-12-15T08:43:11.673+07:00Love..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-DRR8pXUYrMo/TulOWBcxOOI/AAAAAAAAAMc/t9Te1TzyfbE/s1600/A+key+to+your+heart.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-DRR8pXUYrMo/TulOWBcxOOI/AAAAAAAAAMc/t9Te1TzyfbE/s320/A+key+to+your+heart.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<i><b>"Love is the master key that opens the gates of happiness"</b></i></blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-170CK36UE2I/TulQei78aII/AAAAAAAAAM0/xv5KLzVIms0/s1600/tips-for-marriage.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="261" src="http://2.bp.blogspot.com/-170CK36UE2I/TulQei78aII/AAAAAAAAAM0/xv5KLzVIms0/s320/tips-for-marriage.jpg" width="320" /></a></div>Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-51103692355701838092011-12-15T08:22:00.000+07:002011-12-15T08:23:22.022+07:00Love<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-gAz9TmPewok/TulLXvAPihI/AAAAAAAAAMQ/BHflE6AKlcQ/s1600/love+you.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-gAz9TmPewok/TulLXvAPihI/AAAAAAAAAMQ/BHflE6AKlcQ/s320/love+you.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">I'll do anything for you...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<i>"Love can make you do things that you never thought possible"</i> (Phil Collins)</blockquote>
</blockquote>Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-72096189503234045962011-12-02T11:48:00.001+07:002011-12-02T12:30:21.978+07:00Ijin Dulu Ah...Pernikahan adalah hal yang menimbulkan banyak konsekuensi untuk suami dan istri. Itu yang aku alami sekarang ini. Dulu, jaman masih single, kalo lagi bete mo jalan kemana aja gak usah banyak pikir, ya tinggal jalan. Ada rejeki besar ato kecil ya buat nyenengin diri sendiri. Ada masalah apa, penyelesaiannya gak perlu kebanyakan minta pertimbangan ato saran. Tapi setelah menikah, semuanya berbeda. Mo jalan2 kemana harus ijin suami dulu, ada rejeki juga harus mikir mengutamakan kebutuhan keluarga mini kami (semua kesenangan yang dulu bisa di dapet dari mengalokasikan rejeki yang di dapet, gak ada lagi), ada masalah2 tertentu yang harus minta ACC suami, bahkan dandan yang sepele pun harus ACC suami. Banyak hal yang tadinya bebas aku tentukan sendiri jadi lebih 'diatur' dan 'teratur'. Yang aku rasakan kebebasanku sekarang hanya 30%. Ya, aku pikir bahwa itu adalah bentuk konsekuensiku menikah. Dan konsekuensi yang paling fundamental lagi kata orang2 adalah menutup hati serapat2nya. Ya iyalah, kalo enggak mau ya jangan nikah. Bisa <i>keep searching</i> hati mana yang cocok ama kita. Laki2 kayak gitu sama sekali bukan laki2 harapanku. Aku sumpahin menderita seumur hidup deh laki2 kayak gitu.<br />
<br />
Nah konsekuensi2 kayak gitu kan sewajarnya dirasakan dua belah pihak ? tapi ada beberapa kasus yang menunjukkan kalo seorang suami cenderung mau menang sendiri. Dia masih demen ngumpul sama temen2, ke cafe sekedar ngobrol ato jalan kemana rame2. Dan mereka merasa mereka gak wajib minta ijin ke istrinya. Asal ada ajakan, ayuukk aja.<br />
<br />
Egois !<br />
<br />
Satu kata yang bisa disematkan buat laki2 kayak gitu. Jadi mikir, kenapa seorang istri wajib minta ijin setiap dia mau pergi sedangkan seorang suami bisa memutuskan sendiri kapan dia akan pergi dan kapan dia tinggal menemani istrinya. Ya sewajarnya sih seorang istri selalu ijin pada suami setiap dia melangkah keluar rumah. Tapi apa berarti seorang suami yang notabene adalah kepala keluarga jadi bebas dari kebiasaan baik 'minta ijin' sebelum pergi kemana pun ?<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-GxXRN026Y-E/TthhAgJW9pI/AAAAAAAAALE/YW9Snk8cB8w/s1600/ask_first_lg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-GxXRN026Y-E/TthhAgJW9pI/AAAAAAAAALE/YW9Snk8cB8w/s320/ask_first_lg.jpg" width="208" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nanya dulu lah... Ijin..</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kalopun beberapa berpendapat kalo seorang suami gak perlu minta ijin, aku hargai pendapatnya, tapi itu berarti kita berada di dua sisi yang dipisahkan garis merah yang tegas. Sedangkan kalo ada pendapat bahwa seorang suami selayaknya tetap harus minta ijin, <i>so tell me</i>, kenapa masih ada oknum2 yang sok muka tembok asal pergi gak pamit, nanya boleh pergi ato enggak ato setidaknya bilang lah kalo pergi ? gimana caranya menyadarkan oknum2 tersebut supaya kembali ke jalan yang baik dan benar ?<br />
<br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-34781539412568246352011-11-30T11:45:00.001+07:002011-11-30T12:03:32.947+07:00Aku Merindukan Kehadiranmu, Baby ( Part II )Agak jengah beberapa hari ini, ketemu orang2 yang menanyakan hal yang sama terus.. "Udah isi belum, mbak ?"<br />
<br />
Hiks.. agak menohok tuh. Setiap kali pertanyaan udah aku jawab dengan beberapa versi gaya yang sekiranya bikin diri sendiri gak tertekan. Tapi mau gak mau tetep ngaruh juga ke perasaan. Aku sendiri juga udah ngarep banget anugrah itu bisa segera diberikan pada kami berdua. Tapi faktanya memang belum. Aku juga pengen segera merasakan suka dukanya jadi ibu hamil. Aku pengen ngerasain melahirkan juga. Dan yang jelas aku udah pengen banget menimang baby-ku sendiri. <br />
<br />
Tapi aku pengen orang2 bisa sedikit ngerti, aku agak tertekan kalo ditanya terus masalah momongan. Katakanlah mungkin kami kurang usaha, kurang doa. Jadi biarkan kami berusaha lebih keras dan bantu kami dengan doa juga supaya baby mungil idaman kami bisa segera hadir menyemarakkan keluarga kecil kami. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-g9eK1ggrz3M/TtW2_ixngJI/AAAAAAAAAK4/_PB9r2Dlt38/s1600/pregnant.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-g9eK1ggrz3M/TtW2_ixngJI/AAAAAAAAAK4/_PB9r2Dlt38/s320/pregnant.jpg" width="270" /></a></div>
Ya Allah, semoga Kau berkenan menyegerakan menganugrahkan momongan pada kami berdua. Aku mohon...Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-37182628141442849502011-11-23T16:09:00.001+07:002011-11-23T16:40:41.145+07:00Lovesick..Hari ini nonton 'Lovesick' yang dibintangi Ariel Lin ama Chen Bo Lin. Kaget... apa yang di alami ama tokoh yang diperankan ama Ariel Lin bisa sama kayak apa yang aku alami. Trauma sekian tahun karena ulah seorang cowok di masa lalu, jaman2nya masih terlalu lugu buat mengenal makna CINTA. Heran juga ketika tokoh Ariel ini diceritakan mengenal sesosok cowok (diperankan Chen Bo Lin) dan akhirnya bisa kembali normal. Percaya ama yang namanya cowok, percaya ama yang namanya cinta.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eDgK8cM6FIVkLqT0aK8KQIVUxwvxW65VYLzyM_8yddHXBhDgCBM5YOwDQR9fwdgAW-oS4KfRexhzrzecrxoejIOTa2Senu7lDh4E1eAAn-jCnhyphenhyphenzrJ8BBxNXmZofD3Mx6ndarGZnAqqk/s1600/lovesick-2011-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eDgK8cM6FIVkLqT0aK8KQIVUxwvxW65VYLzyM_8yddHXBhDgCBM5YOwDQR9fwdgAW-oS4KfRexhzrzecrxoejIOTa2Senu7lDh4E1eAAn-jCnhyphenhyphenzrJ8BBxNXmZofD3Mx6ndarGZnAqqk/s320/lovesick-2011-1.jpg" width="223" /></a></div>
Miris... kok jalan ceritanya bisa mirip ama apa yang aku alami ya ? Jaman SMA mengenal sosok X yang akhirnya menggiring aku pada sebuah trauma berkepanjangan ( 7 taon bo'...), sampe akhirnya mengenal sosok cowok yang membawa aku kembali pada realita bahwa aku sepatutnya melepaskan diri dari trauma yang mengungkungku selama hampir 7 taon. Sosok itu menawarkan cinta yang tulus, lurus, apa adanya... sampai pada pelaminan. Mirip banget ama jalan cerita Lovesick. Bedanya tokoh yang diperankan ama Chen Bo Lin digambarkan bukan sosok yang hobi dikit2 bentak, bukan sosok yang enteng menyepelekan sosok wanita yang semula dia puja2 diawal cerita.<br />
<br />
Jadi berkhayal, kalo aja sosok yang nyata ada disisiku bisa kayak tokoh yang diperankan Chen Bo Lin (ngimpi.com), mungkin gak akan ada perasaan nyesek kayak gini. Kok akhirnya aku cuma diperlakukan kayak gini ya ? Brrrr.... mene ke tehe' deh !<br />
<br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-50596761297316117422011-11-11T10:34:00.001+07:002011-11-11T11:02:16.188+07:00Wanita Itu Bukan Aku...Berasa aneh setiap ketemu orang itu di kantor... bentuk interaksi yang abnormal, apalagi setelah aku nikah. Dulu... perasaan kayaknya biasa aja deh, bisa saling sapa tanpa<i> rikuh pekewuh</i>, bisa bercanda bareng temen2, saling menimpali. Ya layaknya interaksi sesama rekan kerja lah...<br />
<br />
Tapi beberapa bulan sebelum nikah, tepatnya setelah kami berteman di FB dan dia ngubek2 koleksi albumku, dia mulai nunjukin sikap yang sangat aneh. Ada perhatian lebih... Mulai mengkhawatirkan, mulai kuhindari. Menjelang pernikahanku sikapnnya berubah drastis, sangat aneh. Seperti bukan dia yang aku kenal sebelumnya. Pas dateng ke resepsi nikah juga aneh. Senyumnya kecut dan yang paling inget insiden gak sengaja mergokin dia menatap tajam ke aku dan suami di pelaminan. <i>Brrrr</i>... ngeri.. Sejak itu mau gak mau ambil sikap sama dia. <br />
<br />
Sampe sekarang sikapnya sama aku memang gak sewajar sebelum dia menumbuhkan perasaan yang nggak seharusnya itu. Tapi beberapa kali dia pernah melontarkan kata2 super flat yang menimpali interaksiku ama rekan kerja laen. Sesekali buat formalitas, aku juga nyapa, padahal aslinya males banget.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Tx--Ltfo82c/TrydzzkCNaI/AAAAAAAAAKU/rFTU0D7El4w/s1600/bd_fd_film_329_affiche_film_pan5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-Tx--Ltfo82c/TrydzzkCNaI/AAAAAAAAAKU/rFTU0D7El4w/s320/bd_fd_film_329_affiche_film_pan5.jpg" width="221" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumpeh deh... Bukan Aku...</td></tr>
</tbody></table>
Perang dingin ini kapan berakhir damai ? rasanya gak nyaman juga ketemu dia dengan <i>sikon </i>yang serba canggung... seharusnya dia tahu, dia salah menumbuhkan perasaan dan menujukannya pada orang yang salah pula. Seharusnya dia tahu sejak awal, wanita itu bukan aku, bro... Sungguh bukan aku.<br />
<br />
Pada dasarnya dia orang baik, tapi ada orang lain yang mengarahkannya untuk mengambil cara instan yang gak bener.<br />
<br />
Semoga dia segera sadar, menyadari kekeliruannya dan memupuskan hal yang seharusnya memang gak boleh dipelihara.<br />
<br />
Semoga Allah membukakan pintu hatinya, menyadarkannya dan mengembalikan dia menjadi dia yang sesungguhnya... Amien.<br />
<br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-87124239592345635912011-11-09T14:43:00.000+07:002011-11-09T14:43:30.764+07:00Aku Merindukan Kehadiranmu, BabyAku sudah merindukan hadirnya baby diantara kami. Dari banyak wejangan yang aku dapet, dari artikel2 yang aku baca semuanya mewajibkan calon ibu siap secara fisik maupun psikologis. Dia harus bebas dari yang namanya stress, pikiran relax dan gak dibayangi perasaan gak nyaman. Tapi yang aku rasakan sekarang ini nggak seperti yang seharusnya aku rasakan. Suamiku belakangan ketus terus, dikit2 marah. Jujur, bukannya seneng tapi yang ada adalah perasaan tertekan yang gak nyaman sama sekali.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-1Cb5n1-CU8U/Trot__WD3SI/AAAAAAAAAKA/UTuRl6GhRvo/s1600/t_bibbity-on-baby-10333.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-1Cb5n1-CU8U/Trot__WD3SI/AAAAAAAAAKA/UTuRl6GhRvo/s320/t_bibbity-on-baby-10333.jpg" width="287" /></a></div>
Ingin menangis... kehidupan rumah tangga yang aku bayangkan kemarin belum aku rasakan dapatkan. Apa yang salah dengan semua ini ? kadang aku ingin benar2 pergi jauh meninggalkannya, aku ingin tahu seperti apa dia jika mendadak aku tak ada di depannya, dimanapun dia mencari.<br />
<br />
Aku merasa betapa senangnya teman2ku yang sudah menimang baby, sedang mengandung sekarang... aku juga ingin segera merasakan bagaimana perasaan sebagai calon ibu, sebagai ibu. kapan giliranku ?<br />
<br />
Aku butuh suasana yang kondusif buat otakku supaya bisa cepet hamil...<br />
<br />
Ya Allah, kapan ya Kau berkenan menitipkan anugrah terindah bagi seorang wanita, bayi mungil yang sehat, padaku ? Ya Allah... semoga anugrah itu segera Kau berikan padaku... Amien. <br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-24737219458071560892011-10-13T10:35:00.000+07:002011-10-13T10:35:54.766+07:00A Walk To Remember<blockquote>
<i>Landon (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shane_West" title="Shane West">Shane West</a>) beserta teman-temannya adalah salah satu kelompok yang terkenal di sekolah Beaufort, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Carolina_Utara" title="Carolina Utara">Carolina Utara</a>.
Mereka selalu melakukan hal-hal yang aneh dan tidak bermoral seperti
mabuk-mabukan. Setelah terjadi insiden kecelakaan akibat perbuatan
mereka, Landon tyang merencanakan kejadian tersebut, mendapat hukuman
dari kepala sekolah. Hukumannya, dia harus berpatisipasi dalam berbagai
kegiatan sesudah sekolah seperti drama musikal musim semi. Disinilah dia
bertemu dengan seorang kutu buku yang taat beragama bernama Jamie
Sullivan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mandy_Moore" title="Mandy Moore">Mandy Moore</a>), putri tunggal Pendeta Sullivan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peter_Coyote" title="Peter Coyote">Peter Coyote</a>).
Landon memiliki kesulitan dalam memahami bagiannya, sehingga dia sering
bertanya ke Jamie. Pada hari berikutnya, Landon terus berusaha
mendekati Jamie tapi dia terus menolaknya. Pada saatnya, beberapa teman
Landon memainkan lelucon jahat di depan Jamie dan Landon datang untuk
menolongnya, menyangkal semua yang ditertawakan teman-temannya. Jamie
akhirnya menerima permintaan maafnya dengan tulus dan setuju untuk
berkencan dengan izin dari ayahnya. Keduanya mulai jatuh cinta, dan
Landon mulai membantunya untuk mencapai segala hal yang ada dalam daftar
keinginannya. Kesetiaanan Jamie kepadanya telah membuat Landon percaya
pada kemampuannya untuk menjadi seseorang yang lebih baik: dia sekarang
ingin masuk sekolah kedokteran.</i> </blockquote>
<blockquote>
<i><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></i><i>Namun, saat hubungan mereka mulai serius, Jamie mengungkapkan rahasia
di balik sifat ayahnya yang protektif kepada Landon: Jamie menderita <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia" title="Leukemia">leukemia</a>.
Landon larut dalam kesedihan, dan Jamie harus menjalani berbagai
pengobatan. Sementara itu, Landon terus untuk memenuhi keinginan dalam
daftar Jamie. Ketika Jamie keluar dari rumah sakit, Landon mengatakan
bahwa ayahnya telah membayar untuk perawatan kesehatan pribadi di rumah.
Saat sedang melihat bintang, Landon melamarnya agar dia dapat memenuhi
keinginan nomor satu Jamie, yaitu menikah. Mereka menikah di gereja yang
diimpikan dan semua teman mereka hadir serta ayahnya bertindak sebagai
pendeta pernikahan. Mereka berdua hidup bahagia sampai Jamie akhirnya
meninggal di akhir musim panas.</i> </blockquote>
<blockquote>
<i><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></i><i>Empat tahun kemudian, Landon mengunjungi ayah Jamie. Pendeta Sullivan
mengatakan bahwa dia beserta ibu Landon sangat bangga dengannya dapat
masuk sekolah kedokteran, dan dia juga yakin bahwa Jamie akan bangga
juga padanya. Landon meminta maaf kepada Pendeta Sullivan - Jamie tidak
pernah dapat menyaksikan mukjizatnya, tetapi Pendeta Sullivan meyakini
bahwa Jamie telah mendapatkan mukjizatnya berupa Landon. Film berakhir
dengan adegan Landon sedang berjalan di dermaga dan mengatakan bahwa
Jamie telah menyelamatkan nyawanya dan</i><i><b> cinta mereka ibarat angin, dia
mungkin tidak bisa melihatnya namun dia bisa merasakannya</b></i>. </blockquote>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-kgQXNM1r5t4/TpZb7eOpWkI/AAAAAAAAAJY/-G0uTQ7PVog/s1600/A_Walk_To_Remember_Poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-kgQXNM1r5t4/TpZb7eOpWkI/AAAAAAAAAJY/-G0uTQ7PVog/s1600/A_Walk_To_Remember_Poster.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bener2 nih.. bikin mewek filmnya. Film jadul tapi recommended buat ditonton deh. Sedih banget pas liat mereka nikah. Moment bahagia yang mengharukan. Salut buat suami yang setia nemenin istri yang lagi sakit menunggu ajal menjemput. Memberikan hari2 yang berkesan untuk 'dibawa pergi'.</div>
<br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Semoga, nanti... ketika waktuku tiba, suamiku akan memberikan hari2 penuh tawa, kebahagiaan, kenangan yang indah untuk aku bawa pergi... dan saat aku pergi nanti semoga dia tidak cepat melupakanku. Semoga ada aku dalam hatinya yang paling dalam...</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Semoga... saat aku tak lagi disisinya, dia masih merasakan keberadaanku</span>. <span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">semoga...</span>Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-17281687671435246342011-10-02T21:07:00.001+07:002011-10-02T21:08:00.068+07:00Cinta... Aku Mohon...<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}">"Cinta yang sejati tidak pernah mencari kebahagiaan diri sendiri, tanpa membahagiakan yang dicintainya.<br /> <br /> Apa pun yang diakui sebagai cinta, tapi yang menyebabkan kesedihan pada orang yang katanya dicintai, adalah kepalsuan.<br /> <br />
Dan kepalsuan yang bertopeng cinta, adalah parasit yang menghirup
kering sari-sari kemudaan dan keindahan hidup dari jiwa-jiwa baik yang
polos dan tak berperlindungan.<br /><span class="text_exposed_show"> <br /> Cinta hanya berbahagia jika yang dicintainya berbahagia.<br /> <br /> Maka resapkanlah ini di hatimu, bahwa<br /> <span><span style="background-color: #d5a6bd;"></span></span></span></span></i></span></b></h6>
<blockquote>
<b><span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Cinta tidak melukai.</span></span></i></span></b><br /><b><span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> </span></span></i></span></b><br /><b><span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Jika melukai, pasti itu bukan cinta.</span></span></i></span></b><br /><b><span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"></span></span></i></span></b></blockquote>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> <br /> Mario Teguh"</span></span></i></span></b></h6>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-f2Ee5ALNiSE/Tohvn5n3FfI/AAAAAAAAAJA/Gx56N2WLQSY/s1600/love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="315" src="http://4.bp.blogspot.com/-f2Ee5ALNiSE/Tohvn5n3FfI/AAAAAAAAAJA/Gx56N2WLQSY/s320/love.jpg" width="320" /></a></div>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"></span></span></i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="text_exposed_show">Pengen banget nunjukin kalimat Pak Mario ini ke seseorang... Cinta tidak akan melukai, membuat sakit hati, makan hati apalagi membuat yang dicintai tersiksa sampe menangis. Cinta tidak akan menyakiti bahkan secara verbal sekalipun. Cinta tidak akan menyematkan luka, lalu begitu angkuh untuk mengakui kesalahannya, ato terbata gengsi untuk mengucapkan kata maaf. Cinta juga tidak akan gampang menyakiti secara verbal diikuti lip service "<b><i>maaf</i></b>" tapi di ulang di kemudian hari, berkali-kali. </span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Cinta... seharusnya aku yang kau akui sebagai Cinta adalah yang harus kau jaga, lindungi, cintai dan dijauhkan dari yang namanya 'sakit' atau 'luka'. Pahamilah bahwa Cinta ini sangat tulus padamu</span></span><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">.</span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Cinta... jangan pernah lagi kau sayat hati ini dengan emosi sesaatmu. Jangan kau gadaikan sakralnya komitmen demi sebuah kelegaan melepaskan seluruh emosi.</span></span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Karena Cinta tidak melukai... Jika melukai, pasti itu bukan Cinta. </span></span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Jadi, Cinta... Aku mohon padamu..</span></span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: inherit; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Tolong, jangan sakiti aku lagi Cinta... Jangan lagi.. </span></span></span><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"></span></span><i><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"><br /></span></span></i></span></h6>
Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-89726758088215729012011-09-29T12:48:00.001+07:002011-09-29T12:48:19.864+07:00Flashdisc...Jengkeeeeeelllll triple X deh rasanya... Cuma karena sebatang flashdisc <i>innocent </i>ternyata bisa bikin orang hipertensi juga.<br />
Lappy-ku jadi bertingkah gak jelas gini gara2 flashdisc yang emang udah ketauan bervirus trus di format di lappy-ku. <i>Illfeel </i>banget jadinya, data jadi amburadul, lappy jadi lola aaaaarrrgggghhhh.......<br />
<br />
Yang bikin lebih kesel lagi, Tuan Muda yang bikin ulah, seolah lepas tangan. Dia taunya mau <i>pre-test</i>, masa bodoh ama kerjaanku yang gak tau ntar nasibnnya gimana kalo ditagih hari ini harus jadi. <br />
<br />
Bener-bener egois deh ni orang... asal flashdiscnya udah beres diformat, lappy buat kerja terinfeksi virusnya, masa bodoh. Hmmm... Istighfar... Istighfar....<br />
<br />
Karena sebatang flashdisc sialan, rusak dah kerjaanku...<br />
<br />Kesel, bete, marah jadi satu deh....Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0Unknown location.-9.4490618268814188 112.8515625-25.493997826881419 92.6367185 6.595874173118581 133.0664065tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-21508731240740332232011-09-06T08:18:00.002+07:002011-09-06T08:18:30.407+07:00Who Are YouSusah menerjemahkan perasaan saat ini. Kenapa hati ini bisa sampai bertanya "Siapa dia?". Seharusnya dia adalah sosok yang selalu memberiku rasa aman tapi dia justru berlaku sebaliknya. Dia adalah laki-laki yang memberiku rasa sakit, laki-laki yang memakiku, laki-laki yang memberiku rasa takut.<b> </b><i><b>Who're you ?</b></i><br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-tx_a7CjE8CI/TmVz4IcwN_I/AAAAAAAAAI8/M_Mg68wc_84/s1600/who-are-you.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="http://1.bp.blogspot.com/-tx_a7CjE8CI/TmVz4IcwN_I/AAAAAAAAAI8/M_Mg68wc_84/s320/who-are-you.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Who are you ?</td></tr>
</tbody></table>
<br />Rasanya hidupku menderita... aku tidak merasa sedang dicintai, tapi perlahan-lahan sedang diluluhlantakkan hatiku. Dari hari ke hari yang aku rasakan hanya sakit, bukan cinta. Apa landasannya menikahiku kalau yang dia tunjukkan padaku adalah sosok monster yang tidak punya hati ? menyakiti perasaan sesuka hati dan merasa itu alalah hal wajar yang harus aku terima. Aku jadi bertanya, <b><i>Who're you ?</i></b> bukankah seharusnya kau adalah orang yang paling mencintai dan menjagaku ?<br />
<br />
Sakit... itu yang aku dapatkan dari dia, bukan cinta. Aku berharap dia adalah sosok suami yang kebapakan, dewasa, lembut dan penuh kasih. Aku harap dia adalah sosok yang jujur dan terbuka. Aku tidak mau hidupku justru jadi nelangsa kelak karena sosok keras yang dipenuhi dengan ego laki-laki dan ego seorang anak sulung.<br />
<br />
Sadarkah bahwa akhir-akhir ini yang kau berikan padaku adalah derita ? sadarkah kau bahwa yang kau berikan padaku adalah kesedihan ? sadarkah kau bahwa yang kau tunjukkan padaku adalah sosok yang menakutkan ? bukan sosok suami yang seharusnya.<br />
<br />
Kalau aku boleh jujur padamu... Kau terlalu sering menyakitiku... Sakit hati ini tak pernah kau mengerti. Jika kau bahkan bisa mengatakan bahwa kau 'benci', mungkin saatnya aku juga bilang, 'aku benci padamu atas semua sakit hati yang kau timpakan padaku. Aku menderita.' <br />
<br />
<br />
<br />
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0Indonesia-8.7547947024356052 119.53125-39.373549202435605 79.1015625 21.863959797564398 159.9609375tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-41364752680880754482011-08-22T13:20:00.004+07:002011-08-22T15:07:59.360+07:00Mungkin Sedang DiujiAku berpikir, seharusnya saat-saat seperti ini jadi saat yang dag dig dug dueeeerrr buat kami. Tanggal 18 September 2011 besok, kami akan melaksanakan akad nikah dan resepsinya. Temen2 yang udah nikah pada komentar kalo sekarang aku pasti lagi seneng2nya, deg2an, bla bla blaaaa... Faktanya ? aku lalui hari2ku belakangan ini justru dengan lebih banyak pertengkaran, sakit hati, kesel, juga lebih sering nangis. Semakin deket hari H kok kami jadi tambah banyak bertentangan, sikapnya juga jadi tambah gak enak di terima. Gampang marah, ketus, cuek, keras.
<br />
<br />Beberapa hari yang lalu, dalam pelukan papa, aku menangis. Aku menangis dan bertanya, kenapa mendekati hari H kami justru berada pada kondisi yang gak kondusif begini ? Kenapa sikap kerasnya tidak semakin luruh tapi kian kuat ? kenapa aku selalu merasa dia tidak pernah benar2 terbuka soal interaksinya dengan lawan jenis ?
<br />
<br />Papa berkata pasangan yang akan menikah biasanya mengalami lebih banyak godaan, tantangan karena hati sedang di tanya keteguhannya. Yang menjawab bukan lagi bibir yang bisa berdusta, tapi hati yang hanya bisa menunjukkan apa adanya, tanpa dusta. Yang bisa membaca keteguhan hati masing2 bukan hanya 2 pribadi yang sedang diuji tapi juga orang tua. Papa berkata,<span style="font-style: italic;"> 'sesuk sikap e kan yo berubah, saiki lagi wancine di uji. Atine kudu sing teguh, tatag, mantep arep melangkah urip bebrayan. Wis milih sisihan, dipasrahi anak, mestine ngerti tanggung jawab e'.</span>
<br />
<br />Mungkin keteguhan kami memang sedang diuji. Bagiku, rintangan apapun asalkan diantara kami berdua bisa tetap menjaga komunikasi, membicarakannya dengan baik, dan tidak sedikitpun memberi peluang bagi pihak ketiga, keempat ato keseratus untuk masuk, semua pasti bisa diatasi.
<br />
<br />Rasa sakit yang kadang dia sematkan padaku, tangis yang kadang dia sepelekan, pertengkaran yang akhir2 ini lebih sering terjadi semoga terbayar dengan sebuah pernikahan yang langgeng, bahagia, dan rukun. Dalam doa aku meminta...
<br />
<br /><span style="font-style: italic;">Semoga kami bisa membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah, segera dikaruniai momongan.</span>
<br />
<br /><span style="font-style: italic;">Semoga niat ibadah kami diberi kemudahan, dijauhkan dari kesulitan, maupun orang2 disekitar yang punya maksud kurang baik. </span>
<br />
<br /><span style="font-style: italic;">Aku jaga dan teguhkan hatiku, semoga Kau jaga dan teguhkan pula htinya, Ya Allah... Sekarang, nanti, lusa dan seterusnya.</span>
<br />
<br /><span style="font-style: italic;">Amin...</span>
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-27024231384209929532011-08-16T09:07:00.004+07:002011-08-16T09:54:54.119+07:00Sholat dan Disholatkan<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_0">Hari</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_1">ini</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_2">dalam</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_3">sejarah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_4">hidupku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_5">seseorang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_6">berkata</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_7">begitu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_8">tajam</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_9">padaku</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_10">Penyebabnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_11">adalah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_12">aku</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_13">gak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_14">solat</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_15">maghrib</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_16">bukan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_17">tanpa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_18">sebab</span>... <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_19">abis</span> <span style="font-style: italic;"><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_20">pre</span> wedding photo session</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_21">tukak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_22">lambungku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_23">mendadak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_24">kumat</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_25">Buat</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_26">penderita</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_27">tukak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_28">lambung</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_29">pastinya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_30">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_31">membayangkan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_32">gimana</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_33">rasanya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_34">kalo</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_35">kumat</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_36">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_37">bagi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_38">orang</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_39">taunya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_40">cuma</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_41">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_42">sejenis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_43">sakit</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_44">perut</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_45">biasa</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_46">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_47">dipastikan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_48">bakal</span> <span style="font-style:italic;"><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_49">sotoy</span> </span><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_50">bilang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_51">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_52">di</span> <span style="font-style:italic;">handle</span>-<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_53">lah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_54">sakitnya</span>.
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-d3LmW7ah4x4/TknZhnoooKI/AAAAAAAAAI4/z4nRIWTJEuo/s1600/sholat_wanita.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-d3LmW7ah4x4/TknZhnoooKI/AAAAAAAAAI4/z4nRIWTJEuo/s200/sholat_wanita.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5641279179856584866" border="0" /></a>
<br /><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_55">Absen</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_56">sholat</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_57">maghrib</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_58">mengantarkanku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_59">pada</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_60">sebuah</span> <span style="font-style: italic;">statement</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_61">gak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_62">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_63">sangka</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_64">sebelumnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_65">bakal</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_66">dilontarkan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_67">oleh</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_68">orang</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_69">seharusnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_70">memberikan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_71">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_72">dukungan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_73">menghadapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_74">penyakitku</span>.
<br />
<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-weight: bold;">"<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_75">Pilihan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_76">orang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_77">hidup</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_78">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_79">ada</span> 2, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_80">hanya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_81">dua</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_82">Selagi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_83">orang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_84">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_85">masih</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_86">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_87">melek</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_88">napas</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_89">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_90">berkewajiban</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_91">melakukan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_92">SHOLAT</span> 5 <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_93">waktu</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_94">bagi</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_95">meninggalkannya</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_96">berarti</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_97">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_98">sudah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_99">enggan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_100">menyembah</span> Allah, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_101">dengan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_102">kata</span> lain <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_103">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_104">sudah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_105">pantas</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_106">DISHOLATKAN</span></span>."</span>
<br />
<br /><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_107">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_108">bicara</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_109">begitu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_110">enteng</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_111">seolah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_112">orang</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_113">sedang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_114">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_115">hakimi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_116">adalah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_117">orang</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_118">seger</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_119">buger</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_120">gak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_121">lagi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_122">menghadapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_123">dilema</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_124">akan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_125">sakitnya</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_126">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_127">tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_128">pernah</span> tau <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_129">rasanya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_130">ketakutan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_131">ketika</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_132">mendapati</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_133">darah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_134">tiba</span>-<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_135">tiba</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_136">keluar</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_137">tanpa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_138">sebab</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_139">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_140">tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_141">pernah</span> tau <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_142">rasanya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_143">pesimis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_144">menghadapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_145">penyakit</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_146">seharusnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_147">tak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_148">lagi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_149">kembali</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_150">dalam</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_151">hidup</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_152">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_153">tiba</span>-<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_154">tiba</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_155">menyeruak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_156">datang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_157">merusak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_158">semua</span> <span style="font-style:italic;">planning </span><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_159">hidup</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_160">sudah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_161">dirancang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_162">jauh</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_163">hari</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_164">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_165">tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_166">pernah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_167">mengalami</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_168">hanya</span> tau <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_169">mengkritik</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_170">orang</span> yang sering <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_171">mengeluh</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_172">sakit</span>.
<br />
<br /><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_173">Orang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_174">tuaku</span>... yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_175">melahirkanku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_176">memberiku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_177">makan</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_178">membesarkanku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_179">merawatku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_180">ketika</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_181">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_182">keluar</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_183">dari</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_184">rumah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_185">sakit</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_186">mendidikku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_187">sejak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_188">kecil</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_189">bahkan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_190">tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_191">pernah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_192">sekalipun</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_193">lelah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_194">merawatku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_195">meski</span> sering <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_196">terkendala</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_197">sakit</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_198">Mereka</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_199">tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_200">pernah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_201">menyerah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_202">mengupayakan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_203">kesembuhanku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_204">mereka</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_205">selalu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_206">mensupport</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_207">semangat</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_208">hidupku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_209">mengajariku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_210">untuk</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_211">optimis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_212">sembuh</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_213">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_214">orang</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_215">baru</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_216">kurang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_217">dari</span> 2 <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_218">tahun</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_219">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_220">temui</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_221">bahkan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_222">sanggup</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_223">menghakimiku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_224">seperti</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_225">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_226">dengan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_227">nasehatnya</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_228">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_229">sampaikan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_230">tanpa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_231">rasa</span><span style="font-style: italic;"> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_232">tepo</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_233">seliro</span></span>.
<br />
<br /><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_234">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_235">bilang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_236">wajar</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_237">saja</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_238">menasehati</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_239">dengan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_240">cara</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_241">bicara</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_242">se</span>-<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_243">extrim</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_244">itu</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_245">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_246">pikir</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_247">mungkin</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_248">aku</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_249">terlalu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_250">menanggapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_251">berlebihan</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_252">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_253">seorang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_254">ibu</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_255">mengandungku</span> 9 <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_256">bulan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_257">lebih</span> 10 <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_258">hari</span>, yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_259">melahirkanku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_260">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_261">juga</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_262">biasa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_263">keras</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_264">padaku</span> pun <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_265">menilai</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_266">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_267">terlalu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_268">kasar</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_269">Nggak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_270">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_271">menerima</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_272">anaknya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_273">dinasehati</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_274">se</span>-<span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_275">fanatik</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_276">dan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_277">sekeras</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_278">itu</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_279">Bahkan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_280">orang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_281">tuaku</span> pun <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_282">nggak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_283">terima</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_284">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_285">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_286">bilang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_287">PETUAHnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_288">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_289">wajar</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_290">biasa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_291">saja</span>.
<br />
<br /><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_292">Aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_293">tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_294">pernah</span> tau <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_295">sesungguhnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_296">seperti</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_297">apa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_298">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_299">mencintaiku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_300">kalo</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_301">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_302">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_303">sekasar</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_304">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_305">bicara</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_306">padaku</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_307">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_308">pernah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_309">mencaciku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_310">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_311">ini</span><span style="font-weight: bold;"> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_312">orang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_313">jalanan</span></span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_314">sekarang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_315">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_316">berpetuah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_317">arif</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_318">bahwa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_319">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_320">mengindikasikan</span> <span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_321">diriku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_322">siap</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_323">disholatkan</span></span>... <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_324">Dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_325">menampik</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_326">dirinya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_327">berkata</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_328">seperti</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_329">itu</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_330">tapi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_331">dalam</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_332">hati</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_333">kecilnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_334">memang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_335">itulah</span> yang <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_336">sesungguhnya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_337">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_338">ingin</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_339">katakan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_340">padaku</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_341">Aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_342">sudah</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_343">menangis</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_344">Menangis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_345">sedih</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_346">menangis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_347">kecewa</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_348">menangis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_349">kaget</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_350">menangis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_351">putus</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_352">asa</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_353">menangis</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_354">pesimis</span>... <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_355">Tidak</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_356">dia</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_357">dengar</span>.
<br />
<br /><span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_358">Doaku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_359">semoga</span> Papa <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_360">dan</span> Mama <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_361">diberi</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_362">umur</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_363">panjang</span>. <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_364">Jika</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_365">seandainya</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_366">hari</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_367">itu</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_368">tiba</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_369">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_370">harus</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_371">terbaring</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_372">sakit</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_373">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_374">masih</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_375">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_376">kembali</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_377">ke</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_378">pangkuan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_379">orang</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_380">tuaku</span>, <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_381">aku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_382">masih</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_383">bisa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_384">dirawat</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_385">oleh</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_386">tangan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_387">penuh</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_388">kasih</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_389">ikhlas</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_390">mereka</span>.
<br />
<br />Papa, Mama... <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_391">Rasa</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_392">kaget</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_393">kalian</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_394">sama</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_395">besar</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_396">dengan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_397">kekecewaanku</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_398">dengan</span> <span class="blsp-spelling-error" id="SPELLING_ERROR_399">sikapnya</span>...
<br />Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-24565372513019505412011-08-01T11:09:00.007+07:002011-08-01T12:06:46.325+07:00Jangan Ada Dusta Di Cintamu<span style="font-style:italic;">Berhati-hatilah dengan<br />permintaan maaf setelah dusta.<br /><br />Dan lebih berhati-hatilah<br />dengan permintaan maaf<br />karena dusta yang berulang.<br /><br />Karena,<br /><br />Hati yang penuh cinta, tak mampu berdusta.<br /><br />Untuk perlindungan bagi hati baikmu,<br />janganlah engkau pernah lupa,<br />bahwa<br /><br />Di mana ada dusta, tidak mungkin ada cinta.<br /><br />~Mario Teguh~</span><br /><br />Setuju banget ama <span style="font-style:italic;">statement </span><span style="font-weight:bold;">"Hati yang penuh cinta, tak mampu berdusta."<span style="font-style:italic;"></span></span> kalo memang hatinya tulus mencintai, kenapa masih harus mengurai dusta meskipun itu hanya sekedar dusta kecil ? bukankah dari kelugasan membuat dusta kecil lama-lama jadi <span style="font-style:italic;">expert </span>membuat dusta-dusta lain yang levelnya lebih tinggi ? <br /><br />Sebenernya mengelus dada ketika menemui sosok yang fasih melontarkan dusta di depan mata, masuk ke telinga, dirasakan nyeri oleh hati. Sosok itu rutin mengatakan hal yang sama, seoalah-olah yang sedang diajak bicara nggak tau. Kadang pengen juga ngasih tau "aku sebenernya tau kamu sedang bo'ongin aku", tapi itu justru nyakitin hati sendiri karena tau orang yang dicintai bisa begitu lugas berbohong. Yang selanjutnya timbul adalah tanda tanya besar. Kalo cinta, kenapa bisa ada dusta ? seperti apa makna CINTA yang kau suguhkan jika kau beri aku kudapan DUSTA ?<br /><br />MAAF untuk sebuah dusta bagiku nggak ada. Jadi tolong, jangan suguhi aku CINTA dengan kudapan DUSTA. Karena bagiku tidak ada MAAF sekalipun untuk sebuah DUSTA.<br /><br /><iframe width="425" height="349" src="http://www.youtube.com/embed/uFuJ2SU4y0w" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-6930415096029553602011-07-27T17:42:00.002+07:002011-07-27T17:49:31.772+07:00Gadis KecilmuDia… gadis kecil yang selalu melihatmu beranjak pergi menjauhinya<br />Dia… gadis kecil yang selalu melihatmu pergi hingga bayanganmu hilang dari pelupuk matanya<br />Dia… gadis kecil yang kadang kau buat tertawa lepas tapi juga kadang menangis sakit<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-IrwDlZM1g80/Ti_tEvjJyKI/AAAAAAAAAHg/NtHL7PAxD1Y/s1600/stock-photo-chinese-little-girl-55324201.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 128px; height: 200px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-IrwDlZM1g80/Ti_tEvjJyKI/AAAAAAAAAHg/NtHL7PAxD1Y/s200/stock-photo-chinese-little-girl-55324201.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5633982324602947746" /></a><br /><br />Dia selalu melihat punggungmu dari hari ke hari dengan doa semoga kau selamat sampai tujuan<br />Dia selalu mengharap waktu dimana dia melihat sosokmu datang menghampirinya<br />Tapi pernahkah kau sempatkan waktu 5 menit saja untuk melihat matanya ?<br />Pernahkah kau luangkan waktu untuk mengejarnya ketika dia tiba-tiba menunduk dan menjauh darimu ?<br /><br />Ada tetesan air mata yang telah kau lewatkan<br />Ada tawa yang tak kau dengar<br />Ada tatapan mata yang tak kau balas<br />Dan ada uluran tangan yang sempat kau abaikan<br /><br />Gadis kecil itu pernah meminta padamu<br />Meminta dan meminta padamu<br />Dan tidak jarang terabaikan<br /><br />Seburuk apapun dia di matamu<br />Sesungguhnya, Dia adalah gadis kecil yang selalu mendoakan keselamatan dan kebaikanmu<br /><br />Luangkanlah waktu sesaat<br />Dan lihatlah ke belakang<br /><br />Dulu, sekarang, nanti<br />Dia… gadis kecilmuDyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-79779685584568583832011-05-29T12:18:00.005+07:002011-05-29T13:37:28.340+07:00Ala Gado-Gado<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-qk6n_8IkUPM/TeHordsxMwI/AAAAAAAAAHM/uivlcZZf8-4/s1600/the_love_omen_by_gilad.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 136px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-qk6n_8IkUPM/TeHordsxMwI/AAAAAAAAAHM/uivlcZZf8-4/s200/the_love_omen_by_gilad.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5612022444084769538" /></a><br /><br /><span style="font-style:italic;">CINTA SEJATI 1<br /><br />Cinta yang sejati itu<br />dinamis dan campuran gado-gado<br />dari tertawa terpingkal-pingkal<br />mengenai sesuatu yang tidak lucu,<br />bertengkar hebat karena sebab yang sepele,<br />cemburu berpotensi talak ke 47 yang tak beralasan,<br />gemes tanpa sebab, sebel kesumat tanpa alasan,<br />dan mabuk kangen padahal dia dekat.<br /><br />Cinta yang sejati itu tidak logis,<br />tapi menjadikan semuanya serasa masuk akal.<br /><br />~Mario Teguh</span>~<br /><br />Semua definisi CINTA SEJATI ala Pak Mario dirasakan, dialami... tapi kadang apa yang dirasakan itu justru dimentahkan sampe rasanya jengkel tujuh keliling. Belum lagi ditambah dikomentari macem2.. lebay, <span style="font-style:italic;">ngeyel</span>, egois, cemburuan, gak realisitis. Gubraaakkk !!!! Hadeeh... <span style="font-style:italic;">Please deh</span>, inget jaman <span style="font-style:italic;">pedekate </span>dulu kek hahahahaa.... kadang kliatan cemburu, kangen, gemesnya. Lha sekarang ??? kebanyakan <span style="font-style:italic;">flat </span>deh hiks..kayak gado gado tanpa kentang, selada, telornya...<br /><br />Barusan baca tentang sebagian dari tanda2 cinta sejati. Menurutku sih masuk akal... logis logis aja, tapi gak tau tanggepan cowok yang serba rasional dan gak mau dipusingkan ama tetek bengek urusan yang berbau romantis... Yang aku baca tanda2nya kayak gini nih...<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-bsiT3_Bs6Dk/TeHhemNw6yI/AAAAAAAAAHE/duLTrWcg1jg/s1600/gado2%2Bteteg%2B%25281%2529.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-bsiT3_Bs6Dk/TeHhemNw6yI/AAAAAAAAAHE/duLTrWcg1jg/s200/gado2%2Bteteg%2B%25281%2529.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5612014526450952994" /></a><br /><br />1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu-satunya<br /><br />2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan <br /><br />3. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.<br /><br />4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti ?selamat pagi?” selamat hari minggu? selamat tidur?, walaupun kamu tidak membalas pesannya.<br /><br />5. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.<br /><br />6. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.<br /><br />7. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.<br /><br />Dari 7 hal tadi yang kira2 mau dilakuin mas-ku yang mana ya ???? Cinta sejati itu ibarat gado-gado, Mas... Ada macem2 hal yang sepertinya gak logis buat di nalar kalo mengedepankan rasionalitas :D Dan yang lebih penting lagi... Mas Nugie masih ngutang janji makan gado gado minggu ini :)Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-51949531343338989222011-04-24T07:47:00.003+07:002011-04-24T07:57:36.979+07:00Dua yang Mewakili Hati<span style="font-style:italic;">"Sejak kecil kita memiliki duri<br />dan sudut-sudut tajam pada pribadi kita,<br />sehingga tanpa sengaja kita melukai<br />orang-orang yang dekat dan bahkan<br />yang menyayangi kita..."</span> ~Mario Teguh~<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Ada dua hal utama yang<br />membuat kita salah mengerti tentang cinta,<br />karena sebetulnya cinta itu tidak bersalah<br />dan sama sekali tak berniat untuk melukai kita.<br /><br />Pertama, logika kita salah<br />saat memilih orang untuk kita cintai.<br /><br />Kedua, kita mencintai orang yang tepat<br />dengan cara yang salah.<br /><br />Marilah kita pisahkan keindahan cinta,<br />dari kesalahan kita dalam memilih dan mencintai."</span> ~Mario TeguhDyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3974917062924597440.post-81325751837031088632011-04-24T06:54:00.003+07:002011-04-24T07:02:15.205+07:00Pilihan Hati<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-bNmWdkUt66I/TbNodrgLs6I/AAAAAAAAAG8/Y1Us3pme-Kc/s1600/pilihan-hati.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-bNmWdkUt66I/TbNodrgLs6I/AAAAAAAAAG8/Y1Us3pme-Kc/s200/pilihan-hati.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5598933620854862754" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Engkau yang sedang merindukan<br />belahan jiwamu;<br /><br />Janganlah pasrah<br />untuk menerima apa adanya,<br />...<br />atau menuntut yang terbaik<br />untuk apa pun dirimu yang<br />tak berencana memperindah diri.<br /><br />Dan janganlah lagi menunggu<br />engkau sepenuhnya siap,<br />karena engkau tak akan pernah siap<br /><br />Berdoalah, semoga Tuhan merestui<br />pilihanmu untuk jiwa baik<br />yang sesuai bagimu sekarang,<br />yang akan tumbuh bersamamu<br />dalam keluarga yang berbahagia.<br /><br />Aamiin</span><br />~Mario Teguh~<br /><br />Aku berdoa agar Tuhan merestui pilihan hatiku, mempermudah kami menyatukan misi dan visi hidup.<br /><br />Faktanya... Kami memang punya background keluarga yang berbeda, dibesarkan dengan cara yang berbeda, tumbuh dewasa dengan sifat dasar yang sangat berbeda. Dia satu titik kami sangat bertolak belakang, tapi saat komitmen diucapkan, kami berusaha mencari titik temu dari semua perbedaan yang ada.<br /><br />Dan aku berdoa ...<br /><br />"<span style="font-style:italic;">semoga Tuhan merestui<br />pilihanku untuk jiwa baik<br />yang sesuai bagiku sekarang,<br />yang akan tumbuh bersamaku<br />dalam keluarga yang berbahagia</span>"Dyahpitalokahttp://www.blogger.com/profile/03250799459859360355noreply@blogger.com0